Tentang QUIZ~
-- QUIZ -- Puisi by Rian Prio Bramantio
Mentari bersinar cerah dengan senyumnya yang lembut
Menghangatkan pagi yang masih disejukkan oleh embun
Menuntunku tuk mengawali jalan hidupku hari ini
Aku pun menyadarinya dan harus ku jalani
Semula tak ada masalah
Namun sesuatu mengagetkanku
Seperti halnya kacang polong yang sedang dimasak
Jujur aku tak siap menghadapi itu
Mentari masih bersinar cerah
Membelai dengan lembut kulitku yang tegang
Dengan perasaan campur aduk
Aku terus melangkah
Tak ada yang bisa kulakukan kini
Kertas-kertas, alat tulis maupun kalkulator
Mereka seolah memelas untuk ku menggunakannya
Namun, apa daya. . . .
Kertas putih nan bersih menjadi saksi bisu
Mungkin ia ingin di tuangkan segala curah pikiranku
Mungkin saja, andai ia bisa berbicara
Sungguh, aku sungguh malu
Waktu berlalu, roda tetap berputar
Aku pulang dengan perasaan penuh kekalahan
Aku tahu semua tercapai bila kita mengusahakannya
Aku tahu, aku masih perlu belajar. . . .
Angin senantiasa menemaniku
Semua telah berlalu, namun tak ada kata terlambat
Aku pasrahkan apa yang telah terjadi
Ya, apapun yang kita lakukan, kita harus mempertanggungjawabkannya!
Rian Prio Bramantio
Malang
10 April 2014
sumber : my facebook
klik disini
*note : saat ini saya seorang mahasiswa jurusan Teknik Sipil di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur angkatan 2013. Puisi ini berhasil ditulis waktu lagi menghadapi sebuah kuis namun gagal untuk mengerjakannya. hehehe jangan ditiru kelakuan seperti ini.
See yaa soon, peace ^^V
Mentari bersinar cerah dengan senyumnya yang lembut
Menghangatkan pagi yang masih disejukkan oleh embun
Menuntunku tuk mengawali jalan hidupku hari ini
Aku pun menyadarinya dan harus ku jalani
Semula tak ada masalah
Namun sesuatu mengagetkanku
Seperti halnya kacang polong yang sedang dimasak
Jujur aku tak siap menghadapi itu
Mentari masih bersinar cerah
Membelai dengan lembut kulitku yang tegang
Dengan perasaan campur aduk
Aku terus melangkah
Tak ada yang bisa kulakukan kini
Kertas-kertas, alat tulis maupun kalkulator
Mereka seolah memelas untuk ku menggunakannya
Namun, apa daya. . . .
Kertas putih nan bersih menjadi saksi bisu
Mungkin ia ingin di tuangkan segala curah pikiranku
Mungkin saja, andai ia bisa berbicara
Sungguh, aku sungguh malu
Waktu berlalu, roda tetap berputar
Aku pulang dengan perasaan penuh kekalahan
Aku tahu semua tercapai bila kita mengusahakannya
Aku tahu, aku masih perlu belajar. . . .
Angin senantiasa menemaniku
Semua telah berlalu, namun tak ada kata terlambat
Aku pasrahkan apa yang telah terjadi
Ya, apapun yang kita lakukan, kita harus mempertanggungjawabkannya!
Rian Prio Bramantio
Malang
10 April 2014
sumber : my facebook
klik disini
*note : saat ini saya seorang mahasiswa jurusan Teknik Sipil di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur angkatan 2013. Puisi ini berhasil ditulis waktu lagi menghadapi sebuah kuis namun gagal untuk mengerjakannya. hehehe jangan ditiru kelakuan seperti ini.
See yaa soon, peace ^^V
Komentar
Posting Komentar