Just my Opinion - Pecel Rp 5.000 di Malang

Ada banyak alasan mengapa harga-harga barang termasuk makanan di Malang dikategorikan cukup mahal. Tentu diantaranya adalah karena Malang sebagai kota pendidikan, dan juga sebagai "kota metropolitan". Maksudnya disini mengingat malang semakin ramai dikunjungi mahasiswa dan masyarakat dari berbagai daerah ditambah bebasnya segala macam barang masuk ke malang.

This is just my opinion. Jadi apakah sependapat atau tidaknya kalo malang itu relatif mahal dibanding kota-kota di sekitarnya tergantung dari sudut pandang pembaca. Tapi ada beberapa hal yang ingin saya curahkan disini.

Pecel limangewu.
Bermula dari pertama kali nemu harga pecel Rp 5 ribu. Dan itu menjadi harga pecel termurah yang pernah saya temui. Apalagi di daerah Jl. Bendungan Sigura-gura yang tak jauh dari kosan saya. Selama ini kita semua tahu yang termurah berada di daerah Watugong dan Kerto-Kerto di sekitaran Sumbersari dekat UB. Mengingat daerah situ merupakan pusatnya kost-kost mahasiswa/i termurah, sehingga mencari makanan murah pun banyak banget disana, terutama warung prasmanan.

Ohiya, karena harganya cuma Rp 5 ribu, maka disebut dalam bahasa jawa yaitu pecel limangewuan, artinya pecel lima ribuan. 

Sementara itu daerah sekitaran ITN cenderung relatif sedang hingga tinggi harganya. Nomor dua setelah daerah sepanjang Jl. Soekarno-Hatta (atau di Malang biasa disebut Suhat) dan sekitarnya yang bisa dikategorikan 'daerah elitnya kaum mahasiswa' dengan menjamurnya kafe-kafe, distro, restoran dan fastfood ternama di daerah itu.

Okay, udah mulai OOT nih alias out of topic. Bagi gue, harga pecel seharga 5 ribu di daerah sekitar sini itu bisa dikatakan cukup langka, selain daerah Kerto-Watugong. Kisaran harga makanan menengah keatas ini agak mempengaruhi kondisi keuangan kaum mahasiswa yang merantau untuk kuliah disana, kecuali mahasiswa tersebut cukup mapan.

Kenaikan harga BBM yang terjadi merambat ke berbagai sektor. Banyak deh. Lebih utamanya makanan. Saya tidak habis pikir makanan pun terkena imbasnya dengan seluruh makanan naik Rp 1.000 dari harga aslinya. Wah makin susah aja nyari makanan murah.

Sampai detik ini saya belum paham apa yang menyebabkan harga makanan relatif tinggi ditambah naik harga. Apakah kebijakan pemda menetapkan pajak yang tinggi untuk standar harga makanan dan pajak membuka usaha alias 'buka lapak' di suatu daerah tertentu, atau bagaimanapun itu entahlah.


Kembali ke topik utama pemirsa, harga pecel yang gue beli tadi, yang biasanya 5 ribuan, sekarang udah naik jadi 6 ribuan. Weleeh.. Kenaikan harga makanan disini cukup cepat, bahkan hanya H+2 dari hari naiknya harga BBM atau lebih cepat lagi.

Tiap orang pasti memiliki harapan untuk menstabilkan harga bahan pokok menjadi lebih terjangkau. Dan saya optimis. Dibalik kebijakan ini, pasti kedepannya kita akan menikmati manfaat dan hasil yang jauh lebih baik. Ibaratnya seperti "bersakit-sakit dahulu, bersenang senang kemudian". Hutang negara cukup besar, beban negara cukup besar. Saat ini pemerintah berusaha mengembalikan kondisi keuangan negara. Koruptor harus diberantas seluruhnya. Apabila keuangan negara sudah stabil, bukan tidak mungkin kita bakal menikmati hasil yang menggembirakan. Kita bisa menikmati kondisi seperti pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, semua serba murah. "Piye kabare bos? Sek penak jamanku tho?"

Jadi, dengan harapan tersebut kondisi keuangan bisa stabil, harga sembako bisa stabil, harga BBM bisa turun, biaya pajak bisa dikurangi, dan yang pasti harga makanan yang semula lumayan tinggi perlahan bisa diturunkan kembali, semoga, semoga.

Dan gue juga berharap, harga pecel di daerah gue yang semula naik bisa turun kembali sehingga gue bisa menikmati kembali makan pecel limangewuan seharga Rp 5.000 di Kota Malang. Hanya kiasan. Sekali lagi, this is just my opinion.

Apabila ada pendapat, sertakan komentar di bawah ini. Nantikan berbagai artikel dan cerita yang lebih seru dan bermanfaat nantinya. See yaa. Salam lima jari, dan dadaaa.


Nasi pecel "Maha Enak" berlokasi di Jl. Bend Sigura-gura di tikungan dekat Jl. Bend Kedung Ombo, pecel 5 ribuan yang kini seharga 6 ribuan.

Komentar

  1. Balasan
    1. hahaha iya, bahkan masih langganan tiap pagi di pecel maha enak ini

      Hapus
  2. IBU.PUPUT SULISWATI DARI SURABAYA
    Saya atas nama sULISWATI Yang kini menjadi pemilik beberapa Restoran ternama di Surabaya mengatakan ”Saya dulu seperti orang gila, bahkan hendak bunuh diri, usaha saya ditipu sahabat karib dan membawa lari semua uang saya. Sayapun harus menanggung hutang supplier dari usaha kontraktor yang dibawaH lari teman saya. Kesana kemari minta bantuan TIak ada yang mau menolong. Bahkan saya sudah keliling Indonesia untuk mendapatkan atau mencari pinjaman dan dana gaib, tapi untung di ujung keputus asa’an saya bertemu dgn Bpk KH.FHATULLA HARUN yang dikenalkan oleh adik ipar saya, akhirnya beliau menawarkan bantuan Dana Gaib tanpa tumbal/resiko diawal ataupun akhir dan dari golongan putih.setelah persyaratanya dilengkapi dan ritual selesai, MENGEJUTKAN !!!, saya mendapatkan dana gaib sebesar 1 Milyar dihadapan saya. KH.FHATULLA HARUN SALAM SEJAHTERA BUAT KITA SEMUA" HUB KH.FHATULLA HARUN di nomor hp; 085217085317

    KLIK=>> Pesugihan Tanpa Tumbal Asli Tahun 2017 | Uang Gaib | Dana Gaib | Uang Balik SEMOGA ADANYA PENGAKUAN SAYA INI ADA SAUDARA YANG SAMA NASIB SAYA MENDAPATKAN DANA GAIB..

    BalasHapus

Posting Komentar

My Popular Post

Free Wi-Fi di McDonald's Dinoyo Malang

Yogyakarta-Malang with KA Malioboro Ekspres (Trip Review)

Tips Membuat Kue Bola-bola Keju Coklat | Mudah

Tukang Sol Sepatu Tua di Perempatan ITN Malang

Basa Jawa Kasar (Very-low Javanese Language)

Beragam Situs Peninggalan Sejarah di Malang Raya

Blusukan Candi-candi di Sleman (Part 2)