Blusukan Candi-candi di Sleman (Part 1)

Sleman terkenal dengan sebutan Kota Seribu Candi. Bagaimana tidak, ada banyak sekali candi yang ditemukan di daerah ini, beberapa diantaranya merupakan candi yang cukup terkenal. Hal ini dikarenakan Sleman dan sebagian wilayah DIY merupakan wilayah bekas peninggalan kerajaan Medang dan Mataram Kuno. Berhubung saat ini saya sedang liburan ke Jogja dan saya numpang di kost teman-teman di kecamatan Depok, Sleman, maka kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk berburu "harta karun" tersebut. Hohoho.

Kali ini saya pergi blusukan sendiri, karena sendiri saya merasa lebih 'bebas' kemanapun saya mau agar bisa berjalan dengan lancar dan hemat waktu, hehehe. But wait, baru dateng ke Jogja udah berani keluar sendiri aja nih? Padahal belum hafal jalan pula. Ah, biarin. Ntar juga hafal sendiri jalannya. Bukan bermodal nekad sih, keliatan bikin diri macam tau jalan aja alias sok, hehehe. Tapi toh hanya dalam sehari saya sudah bisa menguasai jalan di Kota Jogja, di jalan utamanya sih. Itu pantas dikatakan 'prestasi', karena saya gak bermodalkan GPS, apalagi sampai minta dijemput sama pengawal keraton. Hahahaha.

Nah, karena keterbatasan waktu (apalagi si penulis juga butuh istirahat dan makan di burjo terdekat haha) maka blusukan ke semua candi disini gak bisa selesai dalam sehari. Untuk hari pertama, pagi harinya saya berkeliling kota Jogja sendirian dengan sepeda motor, mengunjungi beberapa tempat-tempat menarik disini sambil beli pesanan buah tangan alias oleh-oleh. Nah baru sore harinya saya mulai blusukan menemui warga, eh salah..menyusuri beberapa candi. Untuk hasil blusukan di hari pertama ini, saya khusus buat artikel ini untuk Part 1 terlebih dahulu. Berikut laporannya, cekidot.

Part 1 | Hari Pertama : Candi Sari, Candi Prambanan, Candi Ijo (Feb 02, 2015)

Candi Sari

Etape pertama untuk blusukan hari pertama ini adalah Candi Sari. Sebenarnya tidak sengaja menemukan candi ini ketika lagi otewe ke Candi Prambanan. Pas lagi memacu sepeda motor di jalan, tiba-tiba menemukan papan penanda bertuliskan "Cagar Budaya, CANDI SARI". Lantas putar haluan kesana dengan belok patah karena otak saya udah patah. Bahaya! Don't try this while riding/driving!

Tampak depan Candi Sari
Begitu tiba di candi Sari, saya langsung turun markirin motor di luar pekarangan candi kemudian saya masuk ke halaman candi. Saat pertama kali sampai suasana disini sangatlah sepi. Tidak ada pengunjung selain saya sendiri...bahkan orang yang lagi pacaran sekalipun. Untung ada anak-anak kecil yang sedang bermain di halaman candi. Dek, ayok ikut main *ehh. -___-

Deskripsi Candi Sari.
 

Saat mengamati keadaan sekitar, pos jaga sedang kosong. Jadi gak bisa ngisi absen deh (lebay, buku tamu doang padahal). Biasanya kalau masuk sini bayar 2000 rupiah. Berhubung sepi maka saya gak bayar alias free. Wong satpam yang jaga aja gak ada. Masyarakat sekitar juga tak begitu banyak yang terlihat. Moga aja motor yang terparkir di luar cukup aman apalagi disekitar situ merupakan pemukiman warga. Oke, setelah menengok sekitar, saya mengelilingi candi. Pusing pusing...!

Tampak sisi samping kanan candi
Sebagian relief yang saya perhatikan cukup banyak terpampang nyata di seluruh sisi candi dan tampak utuh terawat. Biasanya yang kita temui pada candi pada umumnya terdapat arca-arca yang terpasang di setiap relung yang ada. Namun pada candi ini kita tidak menemui adanya relung di setiap sisi candi apalagi arca. Digantikan dengan ukiran relief nan indah yang setiap relief menceritakan kisah-kisah tertentu serta lubang jendela untuk penerangan interior dan sirkulasi udara.

Tampak samping belakang dengan detail kaki candi
Candi ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 17,3 x 10 m. Diduga di bagian kaki candinya dahulu agak menjorok keluar sepanjang 1,6 meter. Terlihat susunan batu di kaki candi yang terlihat belum sempurna.

Bagian kaki candi yang diduga dahulu menjorok keluar sejauh 1,6 meter.
Ohya, Candi Sari terletak di Dusun Bendan, Desa Titromani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman DIY. Gak jauh dari Candi Prambanan bahkan sangat dekat dengan Candi Kalasan di seberang Jalan Solo. Juga selurus dengan jalur landing pesawat ke Adisutjipto Airport yang juga deket. Candi ini tergolong unik karena candi ini bertingkat dua atau bahkan mungkin tingkat tiga. Mirip candi Plaosan gitu. Bahkan candi ini tidak ditemukan candi pengiring/candi anakan alias candi perwara di sekitar candi Sari ini. Diduga, candi ini merupakan tempat tinggal dan tempat untuk belajar para bhiksu Budha. Dan Candi Kalasan yang berada tak jauh merupakan tempat pemujaannya yang suci, gitu mas dan mbak bro sist.

Lingkungan candi Sari.
Sayang, saya lupa memasuki bagian dalam candi. Entah apa yang saya pikirkan, mungkin lagi mikirin seseorang yang jauh disana hehehe. Katanya meskipun bertingkat sebenarnya lantai tingkat aslinya terbuat dari kayu, sekarang tinggal lantai satu aja. Sebelum meninggalkan candi ini, saya nyempetin minta tolong salah seorang anak yang lagi bermain sama temannya disini. Jadilah eksis saya beserta anak-anak yang ikut masuk dalam foto hahaha ciee :D



Kunjungan saya disini cukup singkat mengingat terbatasnya waktu. Jadi setelah itu saya pun langsung tancap gas ke Candi Prambanan. Thanks Candi Sari atas keindahan yang diperlihatkan. Thanks buat adek-adek yang saya minta fotoin selama disini :D

Tampak luar pagar.
Gimana caranya nemuin candi Sari ini? Tak jauh dari Candi Kalasan terdapat papan penunjuk arah candi di tengah median Jalan besar Solo. Masih kurang membantu?? Oke oke, gini jelasnya. Kalau kita dari Candi Prambanan atau dari Klaten kita temui dulu di sisi kiri jalan Masjid An-Nurumi Candisari (gak kefoto) yang kubahnya unik kayak St Basil Katedral di Moskow yang warna warni itu. Lalu kita cari putaran terdekat, atau kalau jalan kaki turun di depan masjid, tinggal nyebrang jalan raya aja sampai masuk gang dengan gapura warna hijau ada penunjuk lokasi candi (lagi-lagi gak ada fotonya, sorry -_-). Masuk aja ke dalam gang sampai ketemu candi Sari yang udah keliatan dari kejauhan.

Info lebih lengkap tentang Candi Sari ada di mbah Wikipedia.


Candi Prambanan

Beautiful Prambanan Temple
Siapa yang nggak kenal Candi Prambanan? Hayo ngaku aja. Kalo nggak kenal bisa-bisa masa SD nya suka tidur mulu di kelas, hahaha. Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan paling terkenal di Indonesia. Saking gedenya, saya cukup tulis cerita saya saja selama kesini, info lebih lanjut coba tanya di mbah Wikipedia.

Selama kunjungan di candi idola saya ini, saya lebih banyak fokus ke Candi Siwa, candi favorit yang juga candi terbesar di kompleks Candi Prambanan.

Dulu saya pernah berkunjung ke Prambanan tahun 2012 sama keluarga, dan alhamdulillah kesampaian lagi tahun 2015 ini. Berikut saya pilih beberapa foto di Candi Prambanan yang saya jepret selama disana. Selamat nostalgia, eh menikmati foto-foto Candi Prambanan..
Nb. maaf ada foto yang masih miring karena belum sempat dibalik hehe peace. :D



Tampak barat candi Prambanan ada panggung sendratari untuk pentas Ramayana. Terlihat juga lampu LED Panasonic berbentuk segienam untuk menerangi Prambanan di malam hari (promosi :D ).

Candi Siwa tampak barat

Arca Dewi Durga terlihat pesek. Ada arca Dewa Siwa gede banget tapi lupa saya foto

Pintu selatan Candi Siwa

ada yang lagi selfie :D

Latar belakang Gunung Merapi di bagian kiri foto (rotate)

Candi Siwa, candi utama sekaligus terbesar di Candi Prambanan

Candi Siwa






Itu sebagian koleksi foto-foto selfie ane lebih tepatnya di Candi Siwa, candi terbesar di Candi Prambanan. Abaikan :'D


Candi Prambanan dengan candi perwara yang tidak utuh

candi perwara yang tak utuh namun ada satu yang masih utuh

Sehabis puas foto-foto kemudian keluar melalui pintu keluar Candi Prambanan beli oleh-oleh gantungan kunci seharga Rp 2000/pcs, sekaligus bentuk perpisahan bagi candi agung yang sangat saya favoritkan ini.

Setelah puas foto-foto dari Candi Prambanan (dan waktu semakin molor gara-gara kunci motor pake hilang segala -_-) kemudian saya tancap gas lagi langsung ke Candi Ijo mengingat waktu yang semakin singkat untuk melihat sunset disana. Namun cerita tentang Candi Ijo akan dibahas di Part 2 karena saya mengunjungi Candi Ijo di hari pertama dan kedua. Jangan lupa sertakan komentar dan masukan di comment dibawah ini. Nantikan artikel selanjutnya yang menarik dan bermanfaat dari saya. See yaa.



Baca artikel selanjutnya di Blusukan Candi-candi di Sleman (Part 2) | Candi Sambisari, Candi Kadisoka, Candi Ijo.

Komentar

  1. Salam kenal mas
    Kapan2 ngetrip candi2 yuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga mas Ikrom, kalo ada waktu luang kita ngetrip candi2 yg ada di jogja atau di malang yuk

      Hapus

Posting Komentar

My Popular Post

Free Wi-Fi di McDonald's Dinoyo Malang

Yogyakarta-Malang with KA Malioboro Ekspres (Trip Review)

Tips Membuat Kue Bola-bola Keju Coklat | Mudah

Tukang Sol Sepatu Tua di Perempatan ITN Malang

Basa Jawa Kasar (Very-low Javanese Language)

Beragam Situs Peninggalan Sejarah di Malang Raya

Blusukan Candi-candi di Sleman (Part 2)