Beragam Situs Peninggalan Sejarah di Malang Raya
Kabupaten Malang
Kec. Singosari
1. Candi Singosari
2. Candi Sumberawan
3. Situs Arca Dwarapala
4. Situs Mata Air Ken Dedes
5. Situs Watugede (Pemandian Ken Dedes)
Kec. Tumpang
6. Candi Jago
7. Candi Kidal
8. Situs dekat Candi Kidal
Kec. Kasembon
9. Candi Bocok
10. Candi Sapto
Kec. Dau
11. Candi Badut
12. Situs Punden Kalisongo Dieng
Kota Malang
13. Candi Karangbesuki
14. Situs Sumur Kuno Ken Dedes
15. Situs Bawah Tanah Polowijen
16. Situs Watu Gong
Kota Batu
17. Candi Songgoriti
18. Situs Watu Lumpang
19. Situs Punden Mojorejo
20. Situs Cemoro Doyong
Situs Punden Kalisongo
Awalnya penemuan situs ini terjadi secara tidak sengaja. Bermula dari lagi ngidam nasi gandul, dan berkat warungnya tutup, akhirnya ditemukanlah situs ini secara gak sengaja di kawasan Dieng di perbatasan antara kota dan kabupaten Malang.
Terletak di Kampung Cempluk, Dusun Sumberejo (RT 01) RW 02, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Lokasi situs ini terjangkau sangat mudah. Dari perempatan Dieng di kota Malang, masuk Jl. Dieng menuju Unmer terus naik lurus sampai ke perumahan elit Dieng namun lurus ikuti sebelah kanan jalan masuk gapura kecil menuju Ds Kalisongo Kec Dau Kab Malang, setelah melewati jembatan ikuti jalan lurus saja sampai ketemu pertigaan Jl. Dieng Atas yang berbentuk T dan disitulah lokasi situs dengan mudah ditemukan.
Berdasarkan pengamatan saya, situs itu berada dalam bilik kecil untuk melindungi benda bersejarah di dalamnya. Di dalam terdapat Yoni (bukan Lingga seperti yang dituliskan di keterangan situs), potongan batu berukir, sebuah pilar kecil, sepotong batu berkronogram (tulisan), dan arca Lembu Nandi (reco banteng). Entah apakah ada Lingga disini atau tidak.
Salah satu bagian yang menarik disini adalah Yoni. Namun bagian ceruk (air pancuran) sudah patah dan tidak diketahui keberadaannya. Bahkan pasangan yoni yaitu Lingga juga tidak terdapat disini. Lingga-Yoni merupakan perwujudan pasangan Dewa Siwa-Dewi Uma/Parwati. Selain itu terdapat pedestal, dengan
keunikan lubang berbentuk silindris, yang diduga tempat menaruh suatu
arca atau benda lain atau batu sima berbentuk silindris. Motif bingkai pada bagian atas dan tubuh ini menjadikannya mirip yoni.
Selain itu terdapat arca Lembu Nandi. Keberadaan arca lembu nandi mengidentifikasikan bahwa situs ini pernah dijadikan tempat ibadah penganut hindu siwa. Nandi berarti cerminan sifat energi Siwa. Terlebih Nandi menjadi tunggangan Siwa. Akhirnya lembu pun mendapat
penghormatan sendiri dan diarcakan tersendiri di setiap candi pemujaan.
Di sebelah arca Nandi terdapat potongan batu sisa candi yang diatasnya
terdapat wadah pembakaran, dan terdapat sepotong batu ber kronogram.
Sangat beruntung karena kronogram alias tulisan itu merupakan susunan
angka, dan dipastikan 2 digit angka terakhir tahun, yaitu 4 dan 3. Tahun
dipastikan pasti 1 untuk ribuan. Angka ratusan yang masih belum
diketahui lebih lanjut. Apakah 1043 (masa kerajaan Kadiri), 1143 (akhir
kerajaan Kadiri-awal Kerajaan Singhasari), 1243 (akhir Singhasari), atau
1342-1443 (masa kerajaan Majapahit). Tapi mungkin lebih logis mengarah pada tahun 1143 yaitu akhir kerajaan Kadiri/awal Singhasari.
Sangat sedikit informasi mengenai situs ini. Bahkan komunitas Metro Pradesa penemu situs ini belum teridentifikasi secara media sosial tak seperti komunitas situs lain, mungkin masih baru berdiri. Informasi situs ini bakal di update seiring ada kabar lebih lanjut.
Update
Informasi lebih lanjut bisa lihat artiket disini dan video disini.
Situs Tanpa Nama dekat Candi Kidal
Secara tak sengaja saat sedang perjalanan menuju Candi Kidal, kami melihat sebuah lahan terbuka dibatasi pagar bambu dan tanaman bersulur. Di dalamnya terdapat beberapa susunan batu kuno yang dikumpulkan di bawah sebuah pohon. Tidak jelas batu apakah itu, berasal dari jaman manakah itu, bahkan apakah betul itu merupakan situs atau bukan. Terlebih di lokasi tersebut sama sekali tidak terdapat papan informasi mengenai lokasi tersebut.
Berada di Desa Pulungdowo, dan masih terletak di Kec Tumpang, lokasi situs tersebut berada persis di pinggir jalan dan di seberang SDN Pulungdowo 1/344 tepatnya Jalan Pulungdowo di sebelah kiri jalan apabila dari arah kota Tumpang menuju candi Kidal. Keberadaan situs ini mungkin ada kaitannya dengan letak situs ini terdapat sebuah sungai kecil di sebelahnya.
Kelihatannya lahan tersebut seperti baru dibuka, namun nampaknya sangat jarang dijamah orang. Hal itu dibuktikan dengan jalan masuk pagar itu justru menjadi sarang laba-laba.
Kec. Singosari
1. Candi Singosari
2. Candi Sumberawan
3. Situs Arca Dwarapala
4. Situs Mata Air Ken Dedes
5. Situs Watugede (Pemandian Ken Dedes)
Kec. Tumpang
6. Candi Jago
7. Candi Kidal
8. Situs dekat Candi Kidal
Kec. Kasembon
9. Candi Bocok
10. Candi Sapto
Kec. Dau
11. Candi Badut
12. Situs Punden Kalisongo Dieng
Kota Malang
13. Candi Karangbesuki
14. Situs Sumur Kuno Ken Dedes
15. Situs Bawah Tanah Polowijen
16. Situs Watu Gong
Kota Batu
17. Candi Songgoriti
18. Situs Watu Lumpang
19. Situs Punden Mojorejo
20. Situs Cemoro Doyong
Situs Punden Kalisongo
Awalnya penemuan situs ini terjadi secara tidak sengaja. Bermula dari lagi ngidam nasi gandul, dan berkat warungnya tutup, akhirnya ditemukanlah situs ini secara gak sengaja di kawasan Dieng di perbatasan antara kota dan kabupaten Malang.
Terletak di Kampung Cempluk, Dusun Sumberejo (RT 01) RW 02, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Lokasi situs ini terjangkau sangat mudah. Dari perempatan Dieng di kota Malang, masuk Jl. Dieng menuju Unmer terus naik lurus sampai ke perumahan elit Dieng namun lurus ikuti sebelah kanan jalan masuk gapura kecil menuju Ds Kalisongo Kec Dau Kab Malang, setelah melewati jembatan ikuti jalan lurus saja sampai ketemu pertigaan Jl. Dieng Atas yang berbentuk T dan disitulah lokasi situs dengan mudah ditemukan.
Berdasarkan pengamatan saya, situs itu berada dalam bilik kecil untuk melindungi benda bersejarah di dalamnya. Di dalam terdapat Yoni (bukan Lingga seperti yang dituliskan di keterangan situs), potongan batu berukir, sebuah pilar kecil, sepotong batu berkronogram (tulisan), dan arca Lembu Nandi (reco banteng). Entah apakah ada Lingga disini atau tidak.
Isi situs. |
Yoni yang telah patah ceruknya. |
Arca Lembu Nandi (kanan) tampak belakang, dan senuah batu berukir (kiri nandi, sebelah bunga). |
Batu sisa candi (dibawah wadah pembakaran) dan potongan batu ber kronograf. |
Sangat sedikit informasi mengenai situs ini. Bahkan komunitas Metro Pradesa penemu situs ini belum teridentifikasi secara media sosial tak seperti komunitas situs lain, mungkin masih baru berdiri. Informasi situs ini bakal di update seiring ada kabar lebih lanjut.
Update
Informasi lebih lanjut bisa lihat artiket disini dan video disini.
Situs Tanpa Nama dekat Candi Kidal
Secara tak sengaja saat sedang perjalanan menuju Candi Kidal, kami melihat sebuah lahan terbuka dibatasi pagar bambu dan tanaman bersulur. Di dalamnya terdapat beberapa susunan batu kuno yang dikumpulkan di bawah sebuah pohon. Tidak jelas batu apakah itu, berasal dari jaman manakah itu, bahkan apakah betul itu merupakan situs atau bukan. Terlebih di lokasi tersebut sama sekali tidak terdapat papan informasi mengenai lokasi tersebut.
Berada di Desa Pulungdowo, dan masih terletak di Kec Tumpang, lokasi situs tersebut berada persis di pinggir jalan dan di seberang SDN Pulungdowo 1/344 tepatnya Jalan Pulungdowo di sebelah kiri jalan apabila dari arah kota Tumpang menuju candi Kidal. Keberadaan situs ini mungkin ada kaitannya dengan letak situs ini terdapat sebuah sungai kecil di sebelahnya.
Kelihatannya lahan tersebut seperti baru dibuka, namun nampaknya sangat jarang dijamah orang. Hal itu dibuktikan dengan jalan masuk pagar itu justru menjadi sarang laba-laba.
Suasana Jalan Pulungdowo dekat sungai kecil arah kota Tumpang. |
Komentar
Posting Komentar